H. Syahril Nasution. SE. MM. warning pemangku kebijakan Madina dan Pemprov Sumut
ANTARANEWS86.COM //-MANDAILING NATAL (SUMUT) Dengan ada nya oret – oretan yang berseleweran di beberapa grup akun WA Grup terkait masalah kota perjuangan di Mandailing Natal tepat nya di Kota Nopan mendapat beberapa tanggapan dari beberapa pemikir Mandailing Natal baik yang berada di daerah begitu juga yang tinggal di Perantoan ada pun isi oretan tersebut sebagai berikut,”Kotanopan ini merupakan kota pejuang dan kota literasi sejarah perjuangan Indonesia, jadi hendaklah pemda dituntut lebih serius dalam merawat dan menjaganya.
Sebagaimana fenomena yang muncul akhir – akhir ini, Kotanopan kembali membuat kejutan lagi, bumi Kotanopan ternyata menyimpan logam mulia yang kemudian menjadi masalah baru bagi masyarakat yang bermukim di sana.
Jati diri Kotanopan sebagai zona pahlawan dan zona literasi itupun kini mulai memudar, Kotanopan telah berubah jadi medan alat berat para mafia tambang dan medan basah bagi pemeluk ambisius serakah dalam menguras kekayaan alam yang ada padanya, ironisnya beberapa puluh meter dibelakang rumah kediaman penguasa orang nomor 2 Wabup Madina pun tak luput jadi sasaran sepertinya beliau hanya diam dan menonton, sampai kapan mafia ini merajalela” demikian isi oretan tersebut.
#SaveKotaPahlawanKotanopan!
👍👍👍 Kita Support itu Uda. Selaku Wakil KETUA PD. HIKMA SUMUT, “saya minta kepada Pemrop Sumut, dan Pemkab MADINA segera Menyelamatkan KOTANOPAN yang sudah kesohor secara Nasional sebagai IKON KOTA PERJUANGAN DAN IKONNYA ETNIS MANDAILING sejak sebelum Kemerdekaan maupun Pasca Kemerdekaan. Bahkan sesudah Pemekaran MADINA dari Tapsel,” kata H.Syahrir dalam tulisan nya .
Dahulu sebelum Pemekaran ada Tiga Ibukota Wilayah Tingkat Kecamatan yang sering disebut sebut orang luar MADINA, yakni : KOTANOPAN , PANYABUNGAN DAN MUARASOMA / NATAL. Artinya Kotanopan mewakili daerah MANDAILING JULU , Panyabungan sebagai mewakili daerah MANDAILING GODANG , Sedangkan MUARASOMA – NATAL mewakili daerah MANDAILING PESISIR ( MAISIR ).
Sebagai Putra Mandailing yang berasal dari Kecamatan Batang Natal / Muarasoma merasa perlu dan mengingatkan kepada Pemangku Kebijakan di Madina maupun di Tingkat Pemprop Sumut fenomena yang sedang berlangsung di Kecamatan Kotanopan ini. Tidak cukup menghancurkan dan “ MELULUHLANTAKKAN “ urat nadi kehidupan rakyat serta masa depan Anak Cucu masyarakat MADINA ?.
Yaaaa…… justeru kita sebagai Parsadaan atas Nama HIKMA sangat sangat “ PRIHATIN” jika Pemkab MADINA “ CARELESS “ atau Tidak adanya Kepedulian terhadap KEHANCURAN EKOLOGI bahkan menurut saya bakal terjadi apa yang disebut dengan Kehancuran HUMAN EKOLOGI di Kotanopan ini .
Sebagai Putra Mandailing yang berasal dari Kecamatan Batang Natal / Muarasoma merasa perlu dan mengingatkan kepada Pemangku Kebijakan di Madina maupun di Tingkat Pemprop Sumut fenomena yang sedang berlangsung di Kecamatan Kotanopan ini. Tidak cukup menghancurkan dan “ MELULUHLANTAKKAN “ urat nadi kehidupan rakyat serta masa depan Anak Cucu masyarakat MADINA ?.
Bahkan saya terperanjat bahwa hal ini terjadi tidak jauh dari Rumah kediaman Wakil Bupati MADINA sendiripun , namun beliau DIAM SERIBU BAHASA” dengan kejadian BECKO GATE ini.
Sungai Batang Natal sudah duluan “ Hancur Lebur” saat ini Sungai Batang Gadis ingin dihancurkan juga?. Bila hal ini tidak sesegera mungkin di HANDLE secara sungguh sungguh , tunggulah Azab Allah akan menimpa Rakyat Mandailing yang tidak berdosa akan menjadi korbannya.
Reporter : #(M.SN)#